Thursday, April 25
Sastra Persia, Khazanah Budaya Dunia
Wednesday, April 24
@James Frankel: Pertanyaan Mendasar Tentang Agama Mengantarkanku Pada Islam (Bagian Pertama)
Nama saya adalah James Frankel. Saya adalah seorang profesor bidang perbandingan agama. Saya juga mengajar kelas-kelas Islam di Universitas Hawaii. Saya telah tinggal di Hawaii lebih dari dua tahun dan kini memasuki tahun ketiga (artikel ini September 2010).
Tahun-tahun permulaan
Saya datang ke Hawaii dua tahun lalu, dulunya saya tinggal di New York dimana saya dilahir dan dibesarkan. Saya lahir pada tahun 1969 dan besar di Manhattan, sebagian waktu pula di Brooklyn untuk beberapa tahun. Sebagian besarnya, saya menjalani kehidupan keluarga yang bahagia. Kedua orang tua saya membesarkan saya tanpa agama yang tertentu, tetapi saya pikir mereka menetapkan satu paket dasar nilai-nilai moral. Bagaimanapun, warisan saya adalah dari latarbelakang Yahudi, tetapi saya dibesarkan dalam keluarga yang amat sekuler dimana tidak banyak amalan-amalan agama yang dipraktikkan.
Satu-satunya hubungan yang pernah saya alami dengan agama ialah dari sisi keluarga ayah saya.Nenek saya merupakan seorang yang mengamalkan ajaran Yahudi. Dari dia saya belajar beberapa hal, kisah-kisah dari Injil, kisah-kisah para nabi. Untuk jangka waktu yang singkat, ayah dan ibu saya berusaha mengantarkan saya ke sekolah Hebrew untuk belajar lebih banyak.Sayangnya saya tidak merasa enak di sana. Akhirnya saya disingkir keluar karena terlalu banyak mengemukakan pertanyaan. Mungkin itu adalah sifat saya yang telah membawa saya kepada saya hari ini. Sebagai seorang profesor dan sebagai seorang muslim, saya terus saja mengemukakan banyak pertanyaan.
Saya besar dengan cara demikian, banyak tanya tentang segala dasar agama. Hal ini berlanjut sehingga melewati usia remaja saja. Ada dua pengalaman yang saya pikir bernilai untuk disebut. Pertama, ketika saya berusia 13 tahun, saya telah membaca Manifesto Komunis Karl Marx dan memutuskan untuk menjadi seorang komunis. Saya pikir nilai-nilainya masuk akal dan falsafahnya bermanfaat untuk semua orang.
Pada masa itu juga, saya pikir ini mungkin pembukaan paling awal saya terhadap Islam.Rekan terbaik saya ketika itu datang dari Pakistan. Saya belajar di sekolah internasional, makanya saya mempunyai teman-teman dari seluruh penjuru dunia. Teman Pakistan itu telah memberikan saya sebuah Quran dan dia meminta saya untuk membacanya. Dia berkata, "Saya tidak ingin anda pergi ke neraka." Sayangnya ketika itu saya tidaklah terpikir tentang neraka. Dengan kata lain, dalam usia tersebut neraka belum terlintas dibenak saya. Sayapun mengambil kitab itu dan meletakkannya di rak dan ia tinggal di situ selama bertahun-tahun tanpa dibuka.
Beberapa tahun kemudian, saya menjadi putus asa terhadap komunisme setelah mempelajari cara komunisme diamalkan di banyak negara. Saya lalu meninggalkannya. Sehinggah saya melangkah masuk ke universitas, saya mulai bertanyabanyak pertanyaan yang membawa saya ke jalan yang benar. Sejak masih anak-anak saya sering berpikir dan saya sering bertanya-tanya apakah maksud kehidupan ini. Pertanyaan-pertanyaan yang mendasar itu antara lain,mengapa kita berada di muka bumi ini, kemanakah kita akan pergi dan mengapa kita menderita.Semua ini sering terdapat dalam pikiran saya malah sejak saya masih anak-anak. Tetapi setelah semakin dewasa dan ketika saya masuk ke universitas, saya lebih menumpukan perhatian saya kepada pelajaran sehingga saya mengalami satu peristiwa.
Pada ketika itu saya tinggal di Washington DC. Saya mendapat panggilan telepon dari sepupu saya yang akan pergi ke sekolahnya di Maryland. Dia memberitahu saya bahwa nenek saya, bibi dan seorang lagi sepupu saya akan datang menemui saya dan mengajak saya makan malam. Saya masih belajar di universitas ketika itu. Petang itu saya menghabiskan masa dengan berbicara dengan nenek saya. Saya memberitahu kepadanya tentang rencana saya. Saya akan mulai belajar bahasa Cina. Sebelumnya saya berencana untuk pindah ke New York dan menyambung pelajaran di Universitas Columbia. Seolah-olah dia memberikan restunya kepada saya terhadap segala rencana saya.
Pada akhir pertemuan tersebut, saya sedang berjalan ke mobilnya yang diparkir di restoran tersebut. Dia berbalik dan jatuh. Saya bertanya kepadanya "Nenek, anda tidak apa-apa?" Dia meminta saya untuk tidak bimbang.Katanya,"Engkau harus bimbang tentang dirimu sendiri." Saya berpikir dan terus menemaninya hingga ke mobil. Saya membuka pintu, dia masuk dan saya memberikan ciuman selamat malam padanya. Saya berkata, "Agaknya kita akan bertemu kembali di acara syukuran saat saya pulang ke New York nanti." Dia berkata, "Jika Tuhan mengizinkanya." Pada masa itu saya tidak berpikir banyak. Saya tutup pintu dan merekapun pulang ke tujuannya.
Kematian nenek
Sepupu saya membawa saya pulang ke asrama saya dan sayapun tidur. Keesokkan paginya saya mendapat panggilan telepon dari sepupu saya. Saya bertanyakan mengapa dia menelepon begitu awal dan dia tidak dapat berkata apa selain, "nenek telah meninggal". Saya pula bertanya kembali "Benar?" Saya pikir itu hanya gurauan saja. Saya bertanya lagi, "Apa yang anda sebutkan?" Dan dia menjelaskan bahwa nenek di serang sakit jantung dalam tidurnya. Kata-kata nenek masih kedengaran dalam telinga saya. Saya mengatakan bahwa saya akan bertemu dengannya dan dia berkata dengan izin-Nya. Dan ketika saya bertanya kepadanya dia meminta saya harus menjaga diri saya sendiri. Sehingga hari ini, itu merupakan kunjungan mengejutkan darinya dan kepergiannya juga mengejutkan. Sehingga hari ini saya hanya berpikir apakah maksud dari pertemuan dengan nenek saya itu.
Saya kembali ke New York untuk mengikuti upacara pengebumian nenek. Itu merupakan acara tradisional Yahudi dan sang Rabbi yang melakukan pidato berbicara mengenai nenek saya dan berkata, "Sarah merupakan harta yang langka dan Tuhan telah mengambil kembali hartanya." Saya pikir ia tidak menjadi masalah untuk sang Rabbi berkata demikian. Ketika sang Rabbi datang berkunjung ke rumah kakek saya untuk berziarah, saya ingin mengemukakan beberapa pertanyaan kepadanya. Saya ingin tahu beberapa amalan yang dipraktikkan di rumah orang Yahudi pada saat seseorang menemui kematiannya. Dia memberitahu saya untuk tidak bimbang tentang perkara itu. Dia berkata itu hanyalah sekadar tradisi saja. Saya mengatakan bagaimana tentang hal ini, dalam pidato anda, anda mengatakan bahwa nenek saya, saya tidak tahu sejauh mana anda mengenalinya, tetapi anda mengatakan bahwa dia telah diambil oleh Tuhan, jadi kemanakah dia? Dan untuk hal tersebut, kemana akan saya pergi? Kemana anda akan pergi? Dan mengapa kita di sini. Dan segala persoalan yang terbetik dalam hati manusia.
Saya masih ingat, sang Rabbi, melihat jam tangannya dan berkata, "Saya harus pergi." Saya tidak berpikir bagaimana dia melihat saya marah ketika itu. Saya kira dia juga tidak menyadari bahwa dialah yang menyebabkan saya menjadi saya hari ini karena saya menjadi semakin minat dengan pertanyaan-pertanyaan itu.(IRIB Indonesia / onislam.net)
MENINGKATKAN MINAT BACA DIKALANGAN PELAJAR
Sebelum menuju ke inti pembicaraan,
terlebih dahulu saya akan memperkenalkan apakah arti dari kata membaca itu
sendiri. Apa itu membaca? Apakah fungsi membaca? Apakah tujuan membaca? Sejak
kapan kita harus membaca? Buku apa yang harus dibaca? Dimana kita harus
membaca? Dan mengapa harus membaca? Pertanyaan-pertanyaan tersebut kadangkala
ditanyakan oleh beberapa siswa ketika mereka diperintahkan membaca oleh guru
mereka. Kali ini,saya akan mencoba menjawabnya.
Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula informasi yang kita dapatkan, walaupun terkadang informasi itu kita dapatkan secara tidak langsung. Banyak orang bilang, buku itu merupakan jendela dunia. Mengapa demikian? Karena buku itu sendiri dapat membuka wawasan yang sangat luas. Tidak hanya informasi yang ada dalam negeri yang didapatkan, melainkan informasi tentang dunia, bahkan alam semesta. Di arti lain, buku merupakan jendela dunia, tanpa kita harus menginjakkan kaki di negera lain, kita sudah bisa mengetahui bagaimana negara itu sendiri dengan membaca. Contohnya, kita yang berada di Indonesia tidak perlu jauh-jauh pergi ke Paris untuk melihat bagaimana suasana kota tersebut, cukup dengan membaca kita sudah bisa terbawa suasana seakan kita sedang berada di Paris.
Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula informasi yang kita dapatkan, walaupun terkadang informasi itu kita dapatkan secara tidak langsung. Banyak orang bilang, buku itu merupakan jendela dunia. Mengapa demikian? Karena buku itu sendiri dapat membuka wawasan yang sangat luas. Tidak hanya informasi yang ada dalam negeri yang didapatkan, melainkan informasi tentang dunia, bahkan alam semesta. Di arti lain, buku merupakan jendela dunia, tanpa kita harus menginjakkan kaki di negera lain, kita sudah bisa mengetahui bagaimana negara itu sendiri dengan membaca. Contohnya, kita yang berada di Indonesia tidak perlu jauh-jauh pergi ke Paris untuk melihat bagaimana suasana kota tersebut, cukup dengan membaca kita sudah bisa terbawa suasana seakan kita sedang berada di Paris.
Membaca memiliki sangat banyak
tujuan. Selain mendapatkan informasi, membaca juga dapat membuka wawasan yang
sangat luas. Membaca juga merupakan kunci untuk membuka pintu gerbang
kesuksesan. Tiada orang di dunia ini yang sukses tanpa membaca. Membaca juga
merupakan sarana untuk menuntut ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan di dunia ini
sangat banyak dan tak terbilang. Maka membaca perlu dibiasakan sejak dini. Semakin
sering kita membaca akan semakin sulit bagi kita untuk tidak membaca. Membaca
itu sendiri tidak harus membaca buku ilmiah seperti Fisika, Biologi, Sejarah,
Ekonomi dan lain sebagainya. Buku cerita, cerpen, novel, artikel
dan majalah pun boleh boleh saja. Buku-buku tersebut juga memiliki manfaat dan
informasi seperti halnya buku-buku ilmiah. Namun, sebagian dari mereka memiliki
informasi yang tidak tersampaikan secara langsung. Membaca juga dapat dilakukan
kapan saja dan dimana saja. Di zaman yang sudah canggih kali ini, membaca juga
tidak perlu harus membeli buku. Bahkan membaca buku di internet sudah
sangat memungkinkan. Beberapa dari buku sekolah juga sudah ada yang dibeli oleh
pemerintah untuk dapat dipublikasikan secara gratis melalui media internet.
Namun amat sangat disayangkan,
dewasa ini jarang kita temukan pelajar yang gemar membaca. Mengisi ruang waktu
yang luang untuk membaca. Malah kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk main
game, pergi ke warnet, jalan-jalan bersama teman keluar rumah.
Tapi, masih ada juga sebagian dari mereka yang menanamkan sikap gemar membaca.
Ada yang memiliki kegemaran membaca buku ilmiah, dan aja juga yang memiliki
kegemaran membaca buku fiksi. Namun, itu tak menjadi masalah. Selagi mereka
masih dapat memanfaatkan waktu luang dengan mengisi hal-hal yang bermanfaat,
seperti membaca atau belajar.
Menuju ke inti pembicaraan. Sekarang
bagimanakah cara untuk meningkatkan minat baca itu sendiri di kalangan pelajar
yang semakin sedikit memiliki kegemaran membaca. Sebenarnya usaha ini penting
untuk dilaksanakan oleh pemerintah, agar semakin banyak pelajar yang berbibit
unggul dan berguna untuk bangsa dan negara di masa yang akan datang.
Sebenarnya, sangat baca cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca
para pelajar. Diantaranya, tersedianya perpustakaan yang dikelola dengan
baik. Bicara terkait dengan budaya membaca, tidak lepas dengan adanya peran
penting sebuah perpustakaan terlebih di lingkungan sekolah. Sebuah perpustakaan
harus memberikan pelayanan dan manajemen yang baik dalam memberikan kebutuhan
referensi siswa di sekolah. Jika perpustakaan adalah sebuah produk maka ia
harus menjamin kualitasnya dengan baik. Pustakawan juga harus cerdas dalam
menganalisa koleksi buku apa yang di inginkan dan disuka oleh pelajar jika
perlu dilakukan penelitian atau request.
Yang kedua, promosi gerakan gemar
membaca di lingkungan sekolah. Cara untuk melakukan promosi ini bisa
bekerjasama dengan pihak kepala sekolah bersama jajaranya. Akan lebih baik lagi
jika kepala sekolah, guru, dan staff sekolah menjadi orang pertama yang
mengawali gerakan gemar membaca di sekolahnya. Bisa juga membuat baliho atau
spanduk di sekitar sekolah yang berisi seruan rajin membaca misalnya “Kami
Ingin Pintar makanya Kami Suka Membaca” , “Ingin jadi Juara dan Berprestasi ?
Rajinlah Membaca” begitu dan sejenisnya. Cara lain bisa juga dengan cara
kebijakan sekolah yang mewajibkan semua siswa pada seminggu sekali atau dua
kali diwajibkan untuk membaca sebuah buku di perpustakaan yang kemudian
memerintahkan mereka untuk merangkum buku yang dipinjam serta menjelaskan apa
poin penting dari buku yang sudah mereka baca. Jangan terlalu sering
menyalahkan para siswa malas membaca jika para guru di sekolah sendiri tidak
pernah memberikan contoh bahwa para guru juga gemar membaca.
Yang ketiga, memberikan
penghargaan untuk mereka yang rajin membaca. Caranya bisa dilakukan dengan
kerjasama antara pihak perpustakaan dan kepala sekolah melalui kebijakan.
Hadiah tersebut bisa diberikan kepada siswa yang paling sering meminjam buku di
perpustakaan. Namun perlu dicatat bahwa pemberian hadiah ini juga harus dilihat
bukan hanya pelajar yang hanya suka meminjam buku perpustakaan saja tapi harus
dilihat prestasinya.Ini penting supaya pelajar tidak hanya mengejar supaya
dapat hadiah kemudian mereka hanya sering pinjam buku tapi tidak pernah
membacanya. Jadi ada semacam ketentuan berlaku disini bahwa yang mendapatkan
hadiah adalah mereka yang rajin meminjam buku yang kemudian diikuti dengan
peningkatan prestasi setelah rajin membaca.
Keempat, menyediakan buku murah.
Atau dengan menyelenggarakan pameran buku. Seperti yang ada di Cairo beberapa
bulan lalu. Selain menyediakan buku-buku baru, juga sebaiknya menyediakan
buku-buku bekas yang berharga murah namun masih dalam kondisi yang bagus.
Sehingga pengunjung terutama pelajar, punya keinginan untuk membeli buku yang
murah dan membacanya.
Kelima, pengemasan buku yang
menarik. Tidak hanya kemasan dari luar saja, kemasan dalam segi isi buku juga
diperlukan. Kebanyakan para pelajar suka membaca buku fiksi seperti komik dan novel.
Dan kebanyakan dari mereka juga tidak suka membaca buku ilmiah karena dianggap
membosankan. Seperti buku sejarah. Mereka menganggap buku sejarah itu
menyebalkan dan memusingkan, walaupun sebenarnya buku sejarah itu berisi
tentang cerita dan kejadian-kejadian penting di masa lalu. Hal itu terjadi
karena kata-kata yang ada di dalam buku sejarah kadangkala sulit dimengerti
oleh siswa, selain itu nama-nama dan tanggal-tanggal yang ada di dalamnya juga
membuat mereka jenuh. Lalu, bagimana jika sejarah itu dikemas dalam bentuk yang
menarik dan berbeda. Seperti dijadikan suatu komik yang disertai dengan
ilustrasi gambar. Atau dikemas dalam bentuk novel, yang hanya fokus terhadap
jalan cerita dan tidak banyak mencantumkan tanggal-tanggalnya.
Dan yang terakhir, perpustakaan atau
toko buku sebaiknya tidak hanya menyediakan buku-buku ilmiah saja. Melainkan
menyediakan buku hobby dan buku fiksi yang banyak digemari para pelajar.
Amat sangat menyenangkan bagi mereka jika membaca buku tentang kegemaran
yang mereka miliki. Dan informasi dari buku tersebut lebih mudah mereka
dapatkan.
Nah, hanya demikian yang dapat saya
sampaikan. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kesimpulan yang dapat
saya tarik dari uraian yang saya sampaikan yaitu, sangat banyak cara yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan minat baca. Yang paling utama adalah, motivasi dan
niat dari dalam hati untuk membaca. Membaca dapat menambah meningkatkan ilmu
pengetahuan dan menambah wawasan. Ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas dapat
mengantarkan kita menuju pintu gerbang kesuksesan.
Monday, April 22
Hari Raya Remaja
-->
Di kutip dari :
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0308/08/muda/478687.htm
Kita punya lho hari khusus yang diperingati kaum remaja di seluruh
dunia yaitu Hari Remaja (Youth Day), setiap tanggal 12 Agustus. Memang Hari
Remaja ini belum popular atau belum banyak dikenal di Indonesia.
Gagasan tentang pentingnya remaja memiliki satu hari khusus bermula
dari Konferensi Dunia para menteri yang bertanggung jawab menangani masalah
remaja yang diselenggarakan di Lisabon pada tanggal 8-12 Agustus tahun 1998.
Para menteri ini mengusulkan agar hari terakhir konferensi diperingati sebagai
Hari Remaja Sedunia. Akhirnya pada Desember 1999, Sidang Umum PBB mengeluarkan
resolusi yang menetapkan bahwa tanggal 12 Agustus sebagai Hari Remaja dan
perayaan pertama dimulai tahun 2000.
Sidang Umum PBB juga merekomendasikan perlu adanya kegiatan pemberian
informasi kepada masyarakat sehubungan dengan peringatan Hari Remaja untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan Program Aksi bagi Remaja mulai
tahun 2000 dan seterusnya.
Tema peringatan Hari Remaja Sedunia 2003 adalah Finding Decent and
Productive Works for Young People Everywhere (Mendapatkan Pekerjaan yang Layak
dan Produktif untuk Orang Muda di mana saja). Mengapa pekerja remaja yang
menjadi tema tahun ini, karena ternyata di dunia ini - menurut PBB - ada
sekitar 500 juta anak-anak dan remaja baik laki-laki maupun perempuan yang akan
memasuki lapangan kerja pada dekade mendatang.
Sementara itu lapangan kerja yang tersedia terbatas sehingga jutaan
anak-anak dan remaja tidak dapat memasuki lapangan kerja karena keterbatasan
pendidikan dan ketrampilannya. Dan biasanya anak dan remaja perempuan lebih
banyak yang tersisihkan atau menjadi korban.
Situasi dan kondisi remaja saat ini mencerminkan situasi dan kondisi
bangsa di masa datang . Bagaimana suatu masyarakat berkembang tergantung pada
seberapa jauh remaja dilibatkan dalam proses membangun dan mendesain masa
depan. Tetapi dalam kenyataannya, banyak negara belum memberikan kesempatan
pada remaja untuk terlibat dalam kehidupan bermasyarakat .
Problem yang dihadapi remaja tidak hanya saat ini, tetapi juga saat
yang akan datang, seperti terbatasnya sumber daya yang tersedia, ketidakadilan
sosial, kondisi ekonomi-politik, diskriminasi jender, kehidupan yang tidak
aman, tingginya angka pengangguran remaja, konflik dan konfrontasi. Selain
masalah SARA, kualitas kesehatan, kelaparan, kekurangan gizi, perubahan peran
keluarga dan ketidakmerataan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, dan
sebagainya.
Satu generasi tanpa harapan untuk mendapatkan pendidikan dan
pekerjaan yang layak akan merupakan suatu beban bagi masyarakat dan negara.
Pendidikan dan pekerjaan yang tidak layak pada awal karier seorang remaja akan
berdampak buruk pada masa depannya. Remaja yang terasing dari masyarakatnya,
frustrasi karena kurangnya kesempatan kerja dan pendidikan, akan mudah jatuh ke
dalam tindakan kriminal dan ilegal lainnya.
Di dunia ini banyak ditemui remaja baik laki-laki dan perempuan yang
kurang pendidikannya dan tidak mempunyai ketrampilan yang memadai untuk
memasuki dunia kerja. Bahkan masih banyak ditemui remaja-remaja yang tidak
punya kesempatan sekolah atau mendapatkan pendidikan.
Menjadi tugas pemerintah dan masyarakat untuk menyediakan pendidikan
yang layak bagi warga negaranya terutama remaja. Disamping itu juga perlu
diperhatikan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi remaja perempuan dan
laki-laki.
Sementara itu, pelanggaran terhadap hak anak juga masih banyak
terjadi di dunia utamanya yang dialami anak dan remaja di negara berkembang
termasuk Indonesia. Misalnya kasus buruh anak, yang dipekerjakan di tempat yang
berbahaya bagi keselamatan mereka, dengan upah yang tidak memadai, dengan jam
kerja lebih panjang dari seharusnya, serta tanpa jaminan kesehatan dan
kesejahteraan.
Kasus lain seperti trafficking, pada kasus ini, anak dijual dan
dijadikan pembantu rumah tangga, dilacurkan, dijadikan pengemis, pengedar
narkotika atau dieksploitasi di tempat kerja berbahaya seperti jermal, tambang,
perkebunan dan sebagainya. Saat ini bahkan dikenal modus baru seperti anak
diadopsi secara palsu, direkrut untuk perang, serta kasus-kasus pedophilia.
Hal yang lebih sering dialami anak dan remaja kita dari berbagai
kalangan adalah terbatasnya (atau, lebih tepatnya, dibatasinya) akses terhadap
informasi yang tepat. Terbatasnya informasi kesehatan reproduksi dan seksualitas
bisa berakibat remaja ingin mengambil jalan pintas, yaitu melibatkan diri dalam
pelacuran remaja selain karena masalah ekonomi.
Sudah waktunya bagi kita untuk belajar mengemukakan pendapat dan
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang menyangkut diri kita. Misalnya,
kita harus bisa menuntut bahwa kita mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan
maupun pekerjaan yang layak dan tidak diperlakukan sewenang-wenang. Karena
negara mempunyai kewajiban untuk menyediakan pendidikan dan pekerjaan yang
layak bagi warga negaranya.
Dari Remaja untuk Remaja oleh Remaja
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan melibatkan remaja dalam
suatu kegiatan atau kebijakan? Kita ambil contoh dalam masalah pendidikan
seksual dan kesehatan reproduksi. Pada awalnya masyarakat banyak yang
mempertanyakan mengapa remaja perlu diikutsertakan dalam mengurus masalah
Kesehatan Reproduksi? Itu kan untuk mereka yang sudah berumah tangga, atau buat
mereka yang memang sudah saatnya membina keluarga baru?
Kehidupan berkeluarga yang bahagia itu justru harus mulai
direncanakan sejak remaja, sejak seorang anak mendapat menstruasi atau mimpi
basahnya. Kita berhak mendapat informasi yang benar mengenai kesehatan
reproduksi dan seksualitas, justru supaya bisa melindungi diri dari semua
perilaku yang tidak atau kurang baik. Untuk apa? Tentu saja supaya kita tetap
sehat secara lahir, batin dan sosial sampai saatnya siap membina kehidupan
berumah tangga.
Sudah ada banyak kasus dan contoh dari kehidupan kita sehari-hari
bagaimana seorang remaja kehilangan masa depannya hanya karena tidak mendapat
informasi yang benar untuk melindungi diri sendiri dan untuk menjaga
orang-orang di sekitarnya. Misalnya kasus-kasus kehamilan di luar nikah,
aborsi, over dosis, HIV/AIDS, pelecehan seksual dan masih banyak hal lainnya.
IPPF (International Planned Parenthood Federation) dengan PKBI
sebagai salah satu anggotanya, sadar betul adanya ancaman besar tehadap remaja,
sehingga IPPF dan PKBI mulai menggagas program peduli remaja. Peduli remaja
sebagai partner, pelaku dan target group dari semua kegiatan yang
diselenggarakan. Sebagai mitra, IPPF sudah mengakui keberadaan remaja untuk
duduk bersama para orang dewasa, berdebat, berbagi ide dan pengalaman, untuk
kemudian menghasilkan suatu kebijakan yang disebut Youth Manifesto.
Keberadaan youth manifesto telah menjamin hak kita sebagai remaja di
seluruh dunia untuk mendapat informasi dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan
kita. Youth manifesto adalah program atau kebijakan internasional yang dibuat
dari, oleh dan untuk remaja.
Ada dua hal yang mendasar bagi IPPF maupun PKBI terhadap eksistensi
remaja dalam programnya, yaitu kerjasama remaja-dewasa agar remaja memperoleh
informasi yang dibutuhkan; dan agar remaja bisa berpartisipasi secara aktif
dalam lingkungan sosialnya.
Keberadaan youth member dalam organisasi IPPF ada dalam setiap level
strukturalnya. Sejak 1998, IPPF mewajibkan anggota Governing Council-nya
terdiri atas 20% youth representatives (Governing Council adalah badan
tertinggi IPPF tempat semua kebijakan IPPF dibahas untuk menentukan strategi
dan pengambilan keputusan tertinggi). Coba bayangkan, kita-kita yang remaja
ini, diikutsertakan di dalamnya! Ternyata suara kita juga ikut didengar. Enggak
gampang lho, mendapat kepercayaan untuk bisa ikut menentukan kebijakan IPPF!
Lalu bagaimana peran remaja dalam pelaksanaan program? PKBI sudah
punya 26 youth center di seluruh Indonesia. Remajalah yang punya andil paling
besar dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan di youth center. Sebut saja mulai
dari identifikasi bentuk program, perencanaan kegiatan termasuk strategi untuk
penjangkauan kelompok dampingan, sampai implementasi programnya, semua
dikerjakan oleh remaja. Hebat, kan?
Coba deh main ke youth center yang ada di kota kita, teman-teman
pasti menjumpai orang-orang yang sebagian besar memang remaja seusia kita-kita.
Itulah hebatnya remaja. Kalau kita memang bisa memanfaatkan kesempatan dan
punya ruang yang cukup bebas untuk berkembang, jangan pernah menyia-nyiakannya.
Tentu saja kita juga enggak bisa lepas sepenuhnya dari peran
orang-orang dewasa. Kegiatan teman-teman di youth center PKBI ini cukup
membuktikan kalau kita mau, kita pasti bisa memberi yang terbaik.
Nah, tanggal 12 Agustus nanti, kenapa enggak kita isi dengan sebuah
perayaan kecil atas apa yang telah kita capai dan apa yang akan kita lakukan ke
depan nanti. Kita mulai mengisi hidup kita dengan menjadi pribadi yang
bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang-orang di sekitar kita, apapun
bentuknya. Have a very nice youth day….
Chatarina Wahyurini dan Yahya Ma'shum PKBI Pusat (Dari
berbagai Sumber)
dikutip dari :
http://www.balebengong.net/2007/08/12/remaja-saat-ini-tragis-atau-strategis/
Hari Raya Remaja
Di kutip dari :
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0308/08/muda/478687.htm
Kita punya lho hari khusus yang diperingati kaum remaja di seluruh
dunia yaitu Hari Remaja (Youth Day), setiap tanggal 12 Agustus. Memang Hari
Remaja ini belum popular atau belum banyak dikenal di Indonesia.
Gagasan tentang pentingnya remaja memiliki satu hari khusus bermula
dari Konferensi Dunia para menteri yang bertanggung jawab menangani masalah
remaja yang diselenggarakan di Lisabon pada tanggal 8-12 Agustus tahun 1998.
Para menteri ini mengusulkan agar hari terakhir konferensi diperingati sebagai
Hari Remaja Sedunia. Akhirnya pada Desember 1999, Sidang Umum PBB mengeluarkan
resolusi yang menetapkan bahwa tanggal 12 Agustus sebagai Hari Remaja dan
perayaan pertama dimulai tahun 2000.
Sidang Umum PBB juga merekomendasikan perlu adanya kegiatan pemberian
informasi kepada masyarakat sehubungan dengan peringatan Hari Remaja untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan Program Aksi bagi Remaja mulai
tahun 2000 dan seterusnya.
Tema peringatan Hari Remaja Sedunia 2003 adalah Finding Decent and
Productive Works for Young People Everywhere (Mendapatkan Pekerjaan yang Layak
dan Produktif untuk Orang Muda di mana saja). Mengapa pekerja remaja yang
menjadi tema tahun ini, karena ternyata di dunia ini - menurut PBB - ada
sekitar 500 juta anak-anak dan remaja baik laki-laki maupun perempuan yang akan
memasuki lapangan kerja pada dekade mendatang.
Sementara itu lapangan kerja yang tersedia terbatas sehingga jutaan
anak-anak dan remaja tidak dapat memasuki lapangan kerja karena keterbatasan
pendidikan dan ketrampilannya. Dan biasanya anak dan remaja perempuan lebih
banyak yang tersisihkan atau menjadi korban.
Situasi dan kondisi remaja saat ini mencerminkan situasi dan kondisi
bangsa di masa datang . Bagaimana suatu masyarakat berkembang tergantung pada
seberapa jauh remaja dilibatkan dalam proses membangun dan mendesain masa
depan. Tetapi dalam kenyataannya, banyak negara belum memberikan kesempatan
pada remaja untuk terlibat dalam kehidupan bermasyarakat .
Problem yang dihadapi remaja tidak hanya saat ini, tetapi juga saat
yang akan datang, seperti terbatasnya sumber daya yang tersedia, ketidakadilan
sosial, kondisi ekonomi-politik, diskriminasi jender, kehidupan yang tidak
aman, tingginya angka pengangguran remaja, konflik dan konfrontasi. Selain
masalah SARA, kualitas kesehatan, kelaparan, kekurangan gizi, perubahan peran
keluarga dan ketidakmerataan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, dan
sebagainya.
Satu generasi tanpa harapan untuk mendapatkan pendidikan dan
pekerjaan yang layak akan merupakan suatu beban bagi masyarakat dan negara.
Pendidikan dan pekerjaan yang tidak layak pada awal karier seorang remaja akan
berdampak buruk pada masa depannya. Remaja yang terasing dari masyarakatnya,
frustrasi karena kurangnya kesempatan kerja dan pendidikan, akan mudah jatuh ke
dalam tindakan kriminal dan ilegal lainnya.
Di dunia ini banyak ditemui remaja baik laki-laki dan perempuan yang
kurang pendidikannya dan tidak mempunyai ketrampilan yang memadai untuk
memasuki dunia kerja. Bahkan masih banyak ditemui remaja-remaja yang tidak
punya kesempatan sekolah atau mendapatkan pendidikan.
Menjadi tugas pemerintah dan masyarakat untuk menyediakan pendidikan
yang layak bagi warga negaranya terutama remaja. Disamping itu juga perlu
diperhatikan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi remaja perempuan dan
laki-laki.
Sementara itu, pelanggaran terhadap hak anak juga masih banyak
terjadi di dunia utamanya yang dialami anak dan remaja di negara berkembang
termasuk Indonesia. Misalnya kasus buruh anak, yang dipekerjakan di tempat yang
berbahaya bagi keselamatan mereka, dengan upah yang tidak memadai, dengan jam
kerja lebih panjang dari seharusnya, serta tanpa jaminan kesehatan dan
kesejahteraan.
Kasus lain seperti trafficking, pada kasus ini, anak dijual dan
dijadikan pembantu rumah tangga, dilacurkan, dijadikan pengemis, pengedar
narkotika atau dieksploitasi di tempat kerja berbahaya seperti jermal, tambang,
perkebunan dan sebagainya. Saat ini bahkan dikenal modus baru seperti anak
diadopsi secara palsu, direkrut untuk perang, serta kasus-kasus pedophilia.
Hal yang lebih sering dialami anak dan remaja kita dari berbagai
kalangan adalah terbatasnya (atau, lebih tepatnya, dibatasinya) akses terhadap
informasi yang tepat. Terbatasnya informasi kesehatan reproduksi dan seksualitas
bisa berakibat remaja ingin mengambil jalan pintas, yaitu melibatkan diri dalam
pelacuran remaja selain karena masalah ekonomi.
Sudah waktunya bagi kita untuk belajar mengemukakan pendapat dan
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang menyangkut diri kita. Misalnya,
kita harus bisa menuntut bahwa kita mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan
maupun pekerjaan yang layak dan tidak diperlakukan sewenang-wenang. Karena
negara mempunyai kewajiban untuk menyediakan pendidikan dan pekerjaan yang
layak bagi warga negaranya.
Dari Remaja untuk Remaja oleh Remaja
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan melibatkan remaja dalam
suatu kegiatan atau kebijakan? Kita ambil contoh dalam masalah pendidikan
seksual dan kesehatan reproduksi. Pada awalnya masyarakat banyak yang
mempertanyakan mengapa remaja perlu diikutsertakan dalam mengurus masalah
Kesehatan Reproduksi? Itu kan untuk mereka yang sudah berumah tangga, atau buat
mereka yang memang sudah saatnya membina keluarga baru?
Kehidupan berkeluarga yang bahagia itu justru harus mulai
direncanakan sejak remaja, sejak seorang anak mendapat menstruasi atau mimpi
basahnya. Kita berhak mendapat informasi yang benar mengenai kesehatan
reproduksi dan seksualitas, justru supaya bisa melindungi diri dari semua
perilaku yang tidak atau kurang baik. Untuk apa? Tentu saja supaya kita tetap
sehat secara lahir, batin dan sosial sampai saatnya siap membina kehidupan
berumah tangga.
Sudah ada banyak kasus dan contoh dari kehidupan kita sehari-hari
bagaimana seorang remaja kehilangan masa depannya hanya karena tidak mendapat
informasi yang benar untuk melindungi diri sendiri dan untuk menjaga
orang-orang di sekitarnya. Misalnya kasus-kasus kehamilan di luar nikah,
aborsi, over dosis, HIV/AIDS, pelecehan seksual dan masih banyak hal lainnya.
IPPF (International Planned Parenthood Federation) dengan PKBI
sebagai salah satu anggotanya, sadar betul adanya ancaman besar tehadap remaja,
sehingga IPPF dan PKBI mulai menggagas program peduli remaja. Peduli remaja
sebagai partner, pelaku dan target group dari semua kegiatan yang
diselenggarakan. Sebagai mitra, IPPF sudah mengakui keberadaan remaja untuk
duduk bersama para orang dewasa, berdebat, berbagi ide dan pengalaman, untuk
kemudian menghasilkan suatu kebijakan yang disebut Youth Manifesto.
Keberadaan youth manifesto telah menjamin hak kita sebagai remaja di
seluruh dunia untuk mendapat informasi dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan
kita. Youth manifesto adalah program atau kebijakan internasional yang dibuat
dari, oleh dan untuk remaja.
Ada dua hal yang mendasar bagi IPPF maupun PKBI terhadap eksistensi
remaja dalam programnya, yaitu kerjasama remaja-dewasa agar remaja memperoleh
informasi yang dibutuhkan; dan agar remaja bisa berpartisipasi secara aktif
dalam lingkungan sosialnya.
Keberadaan youth member dalam organisasi IPPF ada dalam setiap level
strukturalnya. Sejak 1998, IPPF mewajibkan anggota Governing Council-nya
terdiri atas 20% youth representatives (Governing Council adalah badan
tertinggi IPPF tempat semua kebijakan IPPF dibahas untuk menentukan strategi
dan pengambilan keputusan tertinggi). Coba bayangkan, kita-kita yang remaja
ini, diikutsertakan di dalamnya! Ternyata suara kita juga ikut didengar. Enggak
gampang lho, mendapat kepercayaan untuk bisa ikut menentukan kebijakan IPPF!
Lalu bagaimana peran remaja dalam pelaksanaan program? PKBI sudah
punya 26 youth center di seluruh Indonesia. Remajalah yang punya andil paling
besar dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan di youth center. Sebut saja mulai
dari identifikasi bentuk program, perencanaan kegiatan termasuk strategi untuk
penjangkauan kelompok dampingan, sampai implementasi programnya, semua
dikerjakan oleh remaja. Hebat, kan?
Coba deh main ke youth center yang ada di kota kita, teman-teman
pasti menjumpai orang-orang yang sebagian besar memang remaja seusia kita-kita.
Itulah hebatnya remaja. Kalau kita memang bisa memanfaatkan kesempatan dan
punya ruang yang cukup bebas untuk berkembang, jangan pernah menyia-nyiakannya.
Tentu saja kita juga enggak bisa lepas sepenuhnya dari peran
orang-orang dewasa. Kegiatan teman-teman di youth center PKBI ini cukup
membuktikan kalau kita mau, kita pasti bisa memberi yang terbaik.
Nah, tanggal 12 Agustus nanti, kenapa enggak kita isi dengan sebuah
perayaan kecil atas apa yang telah kita capai dan apa yang akan kita lakukan ke
depan nanti. Kita mulai mengisi hidup kita dengan menjadi pribadi yang
bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang-orang di sekitar kita, apapun
bentuknya. Have a very nice youth day….
Chatarina Wahyurini dan Yahya Ma'shum PKBI Pusat (Dari
berbagai Sumber)
dikutip dari :
http://www.balebengong.net/2007/08/12/remaja-saat-ini-tragis-atau-strategis/
Subscribe to:
Posts (Atom)