Wednesday, April 24

@James Frankel: Pertanyaan Mendasar Tentang Agama Mengantarkanku Pada Islam (Bagian Pertama)

Nama saya adalah James Frankel. Saya adalah seorang profesor bidang perbandingan agama. Saya juga mengajar kelas-kelas Islam di Universitas Hawaii. Saya telah tinggal di Hawaii lebih dari dua tahun dan kini memasuki tahun ketiga (artikel ini September 2010). Tahun-tahun permulaan Saya datang ke Hawaii dua tahun lalu, dulunya saya tinggal di New York dimana saya dilahir dan dibesarkan. Saya lahir pada tahun 1969 dan besar di Manhattan, sebagian waktu pula di Brooklyn untuk beberapa tahun. Sebagian besarnya, saya menjalani kehidupan keluarga yang bahagia. Kedua orang tua saya membesarkan saya tanpa agama yang tertentu, tetapi saya pikir mereka menetapkan satu paket dasar nilai-nilai moral. Bagaimanapun, warisan saya adalah dari latarbelakang Yahudi, tetapi saya dibesarkan dalam keluarga yang amat sekuler dimana tidak banyak amalan-amalan agama yang dipraktikkan. Satu-satunya hubungan yang pernah saya alami dengan agama ialah dari sisi keluarga ayah saya.Nenek saya merupakan seorang yang mengamalkan ajaran Yahudi. Dari dia saya belajar beberapa hal, kisah-kisah dari Injil, kisah-kisah para nabi. Untuk jangka waktu yang singkat, ayah dan ibu saya berusaha mengantarkan saya ke sekolah Hebrew untuk belajar lebih banyak.Sayangnya saya tidak merasa enak di sana. Akhirnya saya disingkir keluar karena terlalu banyak mengemukakan pertanyaan. Mungkin itu adalah sifat saya yang telah membawa saya kepada saya hari ini. Sebagai seorang profesor dan sebagai seorang muslim, saya terus saja mengemukakan banyak pertanyaan. Saya besar dengan cara demikian, banyak tanya tentang segala dasar agama. Hal ini berlanjut sehingga melewati usia remaja saja. Ada dua pengalaman yang saya pikir bernilai untuk disebut. Pertama, ketika saya berusia 13 tahun, saya telah membaca Manifesto Komunis Karl Marx dan memutuskan untuk menjadi seorang komunis. Saya pikir nilai-nilainya masuk akal dan falsafahnya bermanfaat untuk semua orang. Pada masa itu juga, saya pikir ini mungkin pembukaan paling awal saya terhadap Islam.Rekan terbaik saya ketika itu datang dari Pakistan. Saya belajar di sekolah internasional, makanya saya mempunyai teman-teman dari seluruh penjuru dunia. Teman Pakistan itu telah memberikan saya sebuah Quran dan dia meminta saya untuk membacanya. Dia berkata, "Saya tidak ingin anda pergi ke neraka." Sayangnya ketika itu saya tidaklah terpikir tentang neraka. Dengan kata lain, dalam usia tersebut neraka belum terlintas dibenak saya. Sayapun mengambil kitab itu dan meletakkannya di rak dan ia tinggal di situ selama bertahun-tahun tanpa dibuka. Beberapa tahun kemudian, saya menjadi putus asa terhadap komunisme setelah mempelajari cara komunisme diamalkan di banyak negara. Saya lalu meninggalkannya. Sehinggah saya melangkah masuk ke universitas, saya mulai bertanyabanyak pertanyaan yang membawa saya ke jalan yang benar. Sejak masih anak-anak saya sering berpikir dan saya sering bertanya-tanya apakah maksud kehidupan ini. Pertanyaan-pertanyaan yang mendasar itu antara lain,mengapa kita berada di muka bumi ini, kemanakah kita akan pergi dan mengapa kita menderita.Semua ini sering terdapat dalam pikiran saya malah sejak saya masih anak-anak. Tetapi setelah semakin dewasa dan ketika saya masuk ke universitas, saya lebih menumpukan perhatian saya kepada pelajaran sehingga saya mengalami satu peristiwa. Pada ketika itu saya tinggal di Washington DC. Saya mendapat panggilan telepon dari sepupu saya yang akan pergi ke sekolahnya di Maryland. Dia memberitahu saya bahwa nenek saya, bibi dan seorang lagi sepupu saya akan datang menemui saya dan mengajak saya makan malam. Saya masih belajar di universitas ketika itu. Petang itu saya menghabiskan masa dengan berbicara dengan nenek saya. Saya memberitahu kepadanya tentang rencana saya. Saya akan mulai belajar bahasa Cina. Sebelumnya saya berencana untuk pindah ke New York dan menyambung pelajaran di Universitas Columbia. Seolah-olah dia memberikan restunya kepada saya terhadap segala rencana saya. Pada akhir pertemuan tersebut, saya sedang berjalan ke mobilnya yang diparkir di restoran tersebut. Dia berbalik dan jatuh. Saya bertanya kepadanya "Nenek, anda tidak apa-apa?" Dia meminta saya untuk tidak bimbang.Katanya,"Engkau harus bimbang tentang dirimu sendiri." Saya berpikir dan terus menemaninya hingga ke mobil. Saya membuka pintu, dia masuk dan saya memberikan ciuman selamat malam padanya. Saya berkata, "Agaknya kita akan bertemu kembali di acara syukuran saat saya pulang ke New York nanti." Dia berkata, "Jika Tuhan mengizinkanya." Pada masa itu saya tidak berpikir banyak. Saya tutup pintu dan merekapun pulang ke tujuannya. Kematian nenek Sepupu saya membawa saya pulang ke asrama saya dan sayapun tidur. Keesokkan paginya saya mendapat panggilan telepon dari sepupu saya. Saya bertanyakan mengapa dia menelepon begitu awal dan dia tidak dapat berkata apa selain, "nenek telah meninggal". Saya pula bertanya kembali "Benar?" Saya pikir itu hanya gurauan saja. Saya bertanya lagi, "Apa yang anda sebutkan?" Dan dia menjelaskan bahwa nenek di serang sakit jantung dalam tidurnya. Kata-kata nenek masih kedengaran dalam telinga saya. Saya mengatakan bahwa saya akan bertemu dengannya dan dia berkata dengan izin-Nya. Dan ketika saya bertanya kepadanya dia meminta saya harus menjaga diri saya sendiri. Sehingga hari ini, itu merupakan kunjungan mengejutkan darinya dan kepergiannya juga mengejutkan. Sehingga hari ini saya hanya berpikir apakah maksud dari pertemuan dengan nenek saya itu. Saya kembali ke New York untuk mengikuti upacara pengebumian nenek. Itu merupakan acara tradisional Yahudi dan sang Rabbi yang melakukan pidato berbicara mengenai nenek saya dan berkata, "Sarah merupakan harta yang langka dan Tuhan telah mengambil kembali hartanya." Saya pikir ia tidak menjadi masalah untuk sang Rabbi berkata demikian. Ketika sang Rabbi datang berkunjung ke rumah kakek saya untuk berziarah, saya ingin mengemukakan beberapa pertanyaan kepadanya. Saya ingin tahu beberapa amalan yang dipraktikkan di rumah orang Yahudi pada saat seseorang menemui kematiannya. Dia memberitahu saya untuk tidak bimbang tentang perkara itu. Dia berkata itu hanyalah sekadar tradisi saja. Saya mengatakan bagaimana tentang hal ini, dalam pidato anda, anda mengatakan bahwa nenek saya, saya tidak tahu sejauh mana anda mengenalinya, tetapi anda mengatakan bahwa dia telah diambil oleh Tuhan, jadi kemanakah dia? Dan untuk hal tersebut, kemana akan saya pergi? Kemana anda akan pergi? Dan mengapa kita di sini. Dan segala persoalan yang terbetik dalam hati manusia. Saya masih ingat, sang Rabbi, melihat jam tangannya dan berkata, "Saya harus pergi." Saya tidak berpikir bagaimana dia melihat saya marah ketika itu. Saya kira dia juga tidak menyadari bahwa dialah yang menyebabkan saya menjadi saya hari ini karena saya menjadi semakin minat dengan pertanyaan-pertanyaan itu.(IRIB Indonesia / onislam.net)

MENINGKATKAN MINAT BACA DIKALANGAN PELAJAR
Sebelum menuju ke inti pembicaraan, terlebih dahulu saya akan memperkenalkan apakah arti dari kata membaca itu sendiri. Apa itu membaca? Apakah fungsi membaca? Apakah tujuan membaca? Sejak kapan kita harus membaca? Buku apa yang harus dibaca? Dimana kita harus membaca? Dan mengapa harus membaca? Pertanyaan-pertanyaan tersebut kadangkala ditanyakan oleh beberapa siswa ketika mereka diperintahkan membaca oleh guru mereka. Kali ini,saya akan mencoba menjawabnya.

Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula informasi yang kita dapatkan, walaupun terkadang informasi itu kita dapatkan secara tidak langsung. Banyak orang bilang, buku itu merupakan jendela dunia. Mengapa demikian? Karena buku itu sendiri dapat membuka wawasan yang sangat luas. Tidak hanya informasi yang ada dalam negeri yang didapatkan, melainkan informasi tentang dunia, bahkan alam semesta. Di arti lain, buku merupakan jendela dunia, tanpa kita harus menginjakkan kaki di negera lain, kita sudah bisa mengetahui bagaimana negara itu sendiri dengan membaca. Contohnya, kita yang berada di Indonesia tidak perlu jauh-jauh pergi ke Paris untuk melihat bagaimana suasana kota tersebut, cukup dengan membaca kita sudah bisa terbawa suasana seakan kita sedang berada di Paris.
Membaca memiliki sangat banyak tujuan. Selain mendapatkan informasi, membaca juga dapat membuka wawasan yang sangat luas. Membaca juga merupakan kunci untuk membuka pintu gerbang kesuksesan. Tiada orang di dunia ini yang sukses tanpa membaca. Membaca juga merupakan sarana untuk menuntut ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan di dunia ini sangat banyak dan tak terbilang. Maka membaca perlu dibiasakan sejak dini. Semakin sering kita membaca akan semakin sulit bagi kita untuk tidak membaca. Membaca itu sendiri tidak harus membaca buku ilmiah seperti Fisika, Biologi, Sejarah, Ekonomi dan lain sebagainya. Buku cerita, cerpen, novel, artikel dan majalah pun boleh boleh saja. Buku-buku tersebut juga memiliki manfaat dan informasi seperti halnya buku-buku ilmiah. Namun, sebagian dari mereka memiliki informasi yang tidak tersampaikan secara langsung. Membaca juga dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Di zaman yang sudah canggih kali ini, membaca juga tidak perlu harus membeli buku. Bahkan membaca buku di internet sudah sangat memungkinkan. Beberapa dari buku sekolah juga sudah ada yang dibeli oleh pemerintah untuk dapat dipublikasikan secara gratis melalui media internet.
Namun amat sangat disayangkan, dewasa ini jarang kita temukan pelajar yang gemar membaca. Mengisi ruang waktu yang luang untuk membaca. Malah kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk main game, pergi ke warnet, jalan-jalan bersama teman keluar rumah. Tapi, masih ada juga sebagian dari mereka yang menanamkan sikap gemar membaca. Ada yang memiliki kegemaran membaca buku ilmiah, dan aja juga yang memiliki kegemaran membaca buku fiksi. Namun, itu tak menjadi masalah. Selagi mereka masih dapat memanfaatkan waktu luang dengan mengisi hal-hal yang bermanfaat, seperti membaca atau belajar.
Menuju ke inti pembicaraan. Sekarang bagimanakah cara untuk meningkatkan minat baca itu sendiri di kalangan pelajar yang semakin sedikit memiliki kegemaran membaca. Sebenarnya usaha ini penting untuk dilaksanakan oleh pemerintah, agar semakin banyak pelajar yang berbibit unggul dan berguna untuk bangsa dan negara di masa yang akan datang. Sebenarnya, sangat baca cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca para pelajar. Diantaranya, tersedianya perpustakaan yang dikelola dengan baik. Bicara terkait dengan budaya membaca, tidak lepas dengan adanya peran penting sebuah perpustakaan terlebih di lingkungan sekolah. Sebuah perpustakaan harus memberikan pelayanan dan manajemen yang baik dalam memberikan kebutuhan referensi siswa di sekolah. Jika perpustakaan adalah sebuah produk maka ia harus menjamin kualitasnya dengan baik. Pustakawan juga harus cerdas dalam menganalisa koleksi buku apa yang di inginkan dan disuka oleh pelajar jika perlu dilakukan penelitian atau request.
Yang kedua, promosi gerakan gemar membaca di lingkungan sekolah. Cara untuk melakukan promosi ini bisa bekerjasama dengan pihak kepala sekolah bersama jajaranya. Akan lebih baik lagi jika kepala sekolah, guru, dan staff sekolah menjadi orang pertama yang mengawali gerakan gemar membaca di sekolahnya. Bisa juga membuat baliho atau spanduk di sekitar sekolah yang berisi seruan rajin membaca misalnya “Kami Ingin Pintar makanya Kami Suka Membaca” , “Ingin jadi Juara dan Berprestasi ? Rajinlah Membaca” begitu dan sejenisnya. Cara lain bisa juga dengan cara kebijakan sekolah yang mewajibkan semua siswa pada seminggu sekali atau dua kali diwajibkan untuk membaca sebuah buku di perpustakaan yang kemudian memerintahkan mereka untuk merangkum buku yang dipinjam serta menjelaskan apa poin penting dari buku yang sudah mereka baca. Jangan terlalu sering menyalahkan para siswa malas membaca jika para guru di sekolah sendiri tidak pernah memberikan contoh bahwa para guru juga gemar membaca.
Yang ketiga, memberikan penghargaan untuk mereka yang rajin membaca. Caranya bisa dilakukan dengan kerjasama antara pihak perpustakaan dan kepala sekolah melalui kebijakan. Hadiah tersebut bisa diberikan kepada siswa yang paling sering meminjam buku di perpustakaan. Namun perlu dicatat bahwa pemberian hadiah ini juga harus dilihat bukan hanya pelajar yang hanya suka meminjam buku perpustakaan saja tapi harus dilihat prestasinya.Ini penting supaya pelajar tidak hanya mengejar supaya dapat hadiah kemudian mereka hanya sering pinjam buku tapi tidak pernah membacanya. Jadi ada semacam ketentuan berlaku disini bahwa yang mendapatkan hadiah adalah mereka yang rajin meminjam buku yang kemudian diikuti dengan peningkatan prestasi setelah rajin membaca.
Keempat, menyediakan buku murah. Atau dengan menyelenggarakan pameran buku. Seperti yang ada di Cairo beberapa bulan lalu. Selain menyediakan buku-buku baru, juga sebaiknya menyediakan buku-buku bekas yang berharga murah namun masih dalam kondisi yang bagus. Sehingga pengunjung terutama pelajar, punya keinginan untuk membeli buku yang murah dan membacanya.
Kelima, pengemasan buku yang menarik. Tidak hanya kemasan dari luar saja, kemasan dalam segi isi buku juga diperlukan. Kebanyakan para pelajar suka membaca buku fiksi seperti komik dan novel. Dan kebanyakan dari mereka juga tidak suka membaca buku ilmiah karena dianggap membosankan. Seperti buku sejarah. Mereka menganggap buku sejarah itu menyebalkan dan memusingkan, walaupun sebenarnya buku sejarah itu berisi tentang cerita dan kejadian-kejadian penting di masa lalu. Hal itu terjadi karena kata-kata yang ada di dalam buku sejarah kadangkala sulit dimengerti oleh siswa, selain itu nama-nama dan tanggal-tanggal yang ada di dalamnya juga membuat mereka jenuh. Lalu, bagimana jika sejarah itu dikemas dalam bentuk yang menarik dan berbeda. Seperti dijadikan suatu komik yang disertai dengan ilustrasi gambar. Atau dikemas dalam bentuk novel, yang hanya fokus terhadap jalan cerita dan tidak banyak mencantumkan tanggal-tanggalnya.
Dan yang terakhir, perpustakaan atau toko buku sebaiknya tidak hanya menyediakan buku-buku ilmiah saja. Melainkan menyediakan buku hobby dan buku fiksi yang banyak digemari para pelajar.  Amat sangat menyenangkan bagi mereka jika membaca buku tentang kegemaran yang mereka miliki. Dan informasi dari buku tersebut lebih mudah mereka dapatkan.
Nah, hanya demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kesimpulan yang dapat saya tarik dari uraian yang saya sampaikan yaitu, sangat banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca. Yang paling utama adalah, motivasi dan niat dari dalam hati untuk membaca. Membaca dapat menambah meningkatkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan. Ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas dapat mengantarkan kita menuju pintu gerbang kesuksesan.